Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kontribusi KORINDO GROUP dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045


"(1) kita kaya tapi miskin, yaitu SDA melimpah tapi miskin penghasilan; (2) kita besar tapi kerdil, amat besar wilayah dan penduduknya namun buruk dalam pengelolaannya; (3) kita kuat tapi lemah, kuat dalam anarkisme tapi lemah dalam tantangan global; dan (4) kita indah tapi buruk, indah dalam potensi dan prospeknya namun buruk dalam pengelolaannya. "
_B.J Habibie (Presiden RI Ke - 3)_

Tahun 2045 adalah momentum penting dalam perjalanan sejarah di negara kita, karena pada saat itu Indonesia berusia 100 tahun. Hal tersebut menuntut pemerintah untuk mempersiapkan generasi mudanya menghadapi moment tersebut dengan baik.

Ketika bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan 17 Agustus 1945 berpenduduk sekitar 61 juta  dan ketika memasuki 100 tahun kemerdekaan, tahun 2045, diprediksi jumlah penduduk mencapai 340 juta dengan 180 juta di antaranya termasuk usia produktif 15-24 tahun.

Kondisi tersebut di dalam istilah ekonomi kependudukan disebut dengan jendela demografi (window of demography) yang berdampak pada salah satu dari dua kemungkinan yaitu bonus demografi (demography dividend) atau justru sebagai kutukan demografi (demography disease).

Jendela demografi dapat menjadi bonus demografi apabila profil penduduk Indonesia berkualitas, sehingga merupakan potensi bagi negara untuk melakukan akselerasi ekonomi dengan menggenjot industri manufaktur, infrastruktur dan UMKM, karena berlimpahnya angkatan kerja. 

Sebaliknya, jendela demografi dapat pula berubah menjadi petaka atau kutukan demografi, yang akan menghasilkan pengangguran massal dan menjadi beban negara, manakala negara tidak melakukan investasi sumberdaya manusia (human capital investment).

Untuk memanfaatkan bonus demografi dan mewujudkan Indonesia emas 2045, menurut menteri keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa ada empat syarat agar terwujudnya Indonesia emas tahun 2045 yaitu kualitas manusia, ketersediaan infrastruktur, kualitas kelembagaan dan kebijakan pemerintah. Disisi lain juga presiden Joko Widodo juga menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan pondasi kemajuan negara. 

Namun permasalahan pembangunan di negara kita masih ada, salah satunya yaitu ketimpangan pembangunan atau pembangunan yang belum merata antara wilayah perkotaan dengan wilayah pedesaan sehingga menimbulkan daerah 3T.

Daerah 3T adalah daerah tertinggal, terdepan, dan terluar di Indonesia. Daerah 3T disebabkan karena sulitnya akses pemerintah pusat dalam memberikan fasilitas ke daerah 3T tersebut. Dalam Perpes No. 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal 2015 - 2019 menjelaskan bahwa daerah tertinggal adalah daerah kabupaten yang masyarakat dan wilayahnya kurang berkembang dibandingkan dengan wilayah lain.

Selain itu, menurut perpres tersebut,  jumlah daerah tertinggal yaitu 122 Kabupaten dari 24 Provinsi yang ada, dan rata-rata daerah tertinggal masih banyak dari kawasan Indonesia timur tak terkecuali dengan Papua. Untuk melihat daftar daerah tertinggal silahkan cek disini
Dalam menetapkan Daerah 3T, pemerintah menggunakan kriteria sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 131/2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015 - 2019, dimana daerah tertinggal dalam Pasal 2 ayat (2) dan (3) Perpres tersebut memiliki kriteria sebagai berikut:
- perekonomian masyarakat;
- sumber daya manusia;
- sarana dan prasarana;
- kemampuan keuangan daerah;
- aksesibilitas; dan
- karakteristik daerah.


Kesulitan mengakses daerah 3T membuat permasalahan-permasalahan bidang kehidupan bermunculan, baik dalam bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan infrastruktur. Salah satu contoh yaitu masih ada beberapa wilayah di Papua memiliki tingkat kesadaran akan pentingnya kesehatan yang masih rendah, tingkat putus sekolah yang masih tinggi di beberapa daerah 3T, dan perekonomian masyarakat masih dikategorikan rendah.

Jika diperhatikan permasalahan tersebut tentu saja bertolak belakang dengan kriteria untuk menjadi negara emas pada tahun 2045. Oleh sebab itu pemerintah harus lebih memperhatikan keberadaan daerah 3T.

Mungkin sebagian dari kita bertanya, untuk apa membangun daerah 3T?  Perlu kita ketahui bahwa daerah 3T bukan perlu diperhatikan lagi, melainkan bagian dari negara dan tentunya merupakan tanggungjawab kita semua untuk membangunnya menjadi daerah yang berkualitas. Adapun alasan mengapa daerah 3T harus secepatnya dibangun:

1. Karena Bagian dari NKRI
Tentu saja semua daerah yang termasuk kedalam garis wilayah negara merupakan bagian dari NKRI dan merupakan tanggungjawab pemerintah untuk memperhatikan masyarakat yang ada di daerah 3T.

2. Termasuk Indikator Negara Maju
Negara yang memiliki rata-rata daerah yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang tinggi akan mempengaruhi tingkat kemajuan suatu negara.

3. Sumber Daya Alam Yang Melimpah
Biasanya daerah 3T memiliki sumber daya alam yang masih terjaga dan melimpah ruah, salah contoh yaitu hutan Papua yang berpotensi sebagai sumber pendapatan daerah maupun negara.

4. Budaya dan Tempat Wisata 
Selain sumber daya alam yang melimpah ruah, budaya dan tempat wisata di daerah 3T biasanya sangat indah, contohnya di Lombok dan Raja Ampat di Papua yang menarik para wisatawan lokal maupun mancanegara, sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.

Namun, hal diatas tentu saja tidak bisa terwujud dengan baik tanpa adanya pembangunan infrastruktur di daerah 3T yang bisa meningkatkan kualitas manusia, karena sejatinya pembangunan manusia harus seimbang/sama dengan pembangunan infrastruktur.

Dibalik permasalahan diatas, daerah 3T menyimpan keelokan yang sudah tidak dimiliki oleh daerah dengan peradaban yang tinggi, diantaranya, kekayaan budaya yang sangat beragam, kearifan lokal yang masih sangat di junjung tinggi, dan kekayaan alam yang melimpah di daerah daerah 3T.

Melihat potensi tersebut, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDT) telah menyusun beberapa program dan kebijakan untuk pembangunan daerah perbatasan, salah satunya yaitu mengajak pelaku usaha untuk berinvestasi di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

KORINDO merupakan salah satu contoh perusahaan sukses dalam membangun investasi kondusif di daerah perbatasan, yakni di Boven Digoel dan Merauke, Papua.


KORINDO adalah perusahaan swasta terdepan yang bergerak dibidang industri selama 50 tahun sejak tahun 1969 sampai sekarang, yang memiliki misi meningkatkan kualitas hidup melalui program-program pengembangan sosial yang sistematis dan berkelanjutan, membangun kesadaran, pengetahuan, dan kapasitas, serta mendorong masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dan mendorong sinergi dalam bentuk koordinasi, integrasi, dan kolaborasi dalam program-program pengembangan sosial dengan berbagai pemangku kepentingan. Misi tersebut tentu saja mewujudkan Perubahan untuk Indonesia yang Lebih Baik.


Untuk meningkatkan kualitas hidup para konsumen dan menciptakan kehidupan yang lebih baik KORINDO memiliki 3 filosofi yaitu, berorientasi pada masa depan, inovatif, dan berorientasi pada konsumen.


- Berorientasi Masa Depan
KORINDO berprinsip selalu berada selangkah di depan jika ingin bertahan dan berkembang di tengah-tengah situasi pasar yang bergerak cepat, memiliki kemampuan untuk melihat jauh ke depan agar dapat menyusun rencana bisnis yang lebih prospektif dan menciptakan pasar baru sebelum dilakukan oleh para pesaing. Semangat kepeloporan dan pengalaman yang dimiliki KORINDO dalam menghadapi berbagai tantangan di masa lalu memungkinkan KORINDO untuk menentukan kebutuhan dan keinginan masyarakat bahkan sebelum mereka sendiri menyadarinya.

- Inovatif
KORINDO merupakan pemimpin global yang menyambut perubahan dengan teknologi maju yang dimilikinya, memiliki kemampuannya untuk menjalankan rencana dan visinya, dan mempunyai manajemen perusahaan yang bisa menciptakan nilai-nilai baru dengan menerapkan cara-cara tersendiri untuk menciptakan bidang usaha baru.

- Berorientasi pada Konsumen
KORINDO memiliki prinsip yaitu bisnis yang sukses adalah bisnis yang memberi kesan baik pada konsumennya melalui kualitas barang dan jasa yang diberikan, serta memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen sebelum mereka sendiri menyadari akan apa yang sebenarnya mereka butuhkan .

Tidak hanya untuk menguntungkan pihak perusahaan saja, namun KORINDO juga memiliki kontribusi nyata untuk kemajuan negara kita, adapun kontribusi nyata tersebut yaitu:

1. PENDIDIKAN
KORINDO telah memberikan beasiswa kepada 8.792 siswa mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah dan perguruan tinggi. Kami juga telah menyediakan perlengkapan belajar dan olahraga kepada 109 pra-sekolah dan sekolah menengah, mendukung pembangunan dan pengoperasian 28 sekolah dengan menyalurkan 208 guru ke daerah-daerah pedalaman di Indonesia, serta menyediakan 36 bus sekolah.

2. KESEHATAN dan SOSIAL
KORINDO telah menyediakan suplemen kesehatan dan alat timbangan anak yang menarik  untuk 4.680 anak usia balita di 72 unit pusat kesehatan anak, membangun 19 klinik dan 1 poliklinik, menyediakan 1.000 paket obat-obatan untuk para korban banjir di Jakarta, membantu Rumah Sakit Dharmais Pusat Kanker Nasional di Jakarta, serta telah menyumbang 200.000 paket makanan kepada korban bencana tsunami Aceh, korban gempa bumi di Padang dan korban banjir di Jakarta.

3. LINGKUNGAN dan INFRASTRUKTUR
KORINDO telah membantu membangun pusat riset pertanian dan pusat pembibitan untuk 100.000 pohon asli Indonesia di Bogor, menanam 221.600 pohon produktif di Bogor (Jawa Barat), Wonogiri (Jawa Tengah), Boven Digoel (Papua), & Timor Leste. Kami juga telah menyediakan 200 tempat sampah pilah untuk sekolah SD, SMP, dan SMA di daerah Pancoran, Jakarta dan memberikan pengetahuan tentang konservasi alam kepada 2.660 orang yang tinggal di sekitar bantaran sungai dan juga di pedesaan. Kami juga telah mengangkut 12 ton sampah dari sungai-sungai dan melakukan pembersihan di area sekitarnya. KORINDO juga telah membangun dan memelihara jalan sepanjang 551 KM dan 80 jembatan, mendukung pembangunan 66 tempat ibadah (masjid, gereja, dsb), menyediakan 8 MW listrik untuk masyarakat setempat, dan menyediakan air bersih untuk 13.350 orang.

4. PEMBUAT LAPANGAN PEKERJAAN
Telah terdapat 12.300 perekrutan pekerja secara langsung dan 21.000 pekerjaan penting, termasuk perekrutan tenaga kerja dari penduduk asli hingga 31%. Kami telah memberikan kontribusi hingga 40% dari PDB Boven Digoel dan Kabupaten Merauke, Papua. Selain itu, kami juga telah membantu 450 orang pengusaha melalui koperasi-koperasi yang terdapat  di Kalimantan Tengah, Papua, Bogor, dan Jakarta.

5. PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT
KORINDO telah mengembangkan dan mendukung  pengelolaan 350 ha perkebunan karet bagi masyarakat setempat. Kami juga telah membangun dan mendukung pengelolaan ternak dan pengembangbiakan untuk masyarakat setempat dengan kapasitas 7.000 ayam, 100 sapi, 50 babi, dan 10.000 ikan. Kami telah membangun dan mendukung pengoperasian rumah kaca untuk pertanian urban bagi masyarakat setempat dengan kapasitas penghasilan sebesar 2.000 sayuran organik setiap minggunya. Selanjutnya, kami juga telah membantu 300 keluarga petani buah-buahan di Wonogiri, Jawa Tengah.



Dalam melaksanakan komitmennya kepada masyarakat, KORINDO memiliki program yang bertujuan memBangun Perbatasan Jadi Terasnya Indonesia. Melalui program-program Corporate Social Contribution/Responsibility (CSC/CSR) diharapakan perusahaan membangun hubungan yang harmonis, menguntungkan, dan berkelanjutan antara masyarakat dan para pemangku kepentingan demi mencapai kemajuan dan kesejahteraan.

Kegiatan CSC kami berfokus pada program-program yang strategis, sistematis, dan berkelanjutan melalui 5 pilar program utama, yaitu Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Lingkungan dan Infrastruktur. Kelimar pilar ini sama dengan syarat menjadi negara emas 2045 menurut Sri Wahyuni.

Terbukti, Pada tahun 2018 KORINDO mendapatkan penghargaan Padmamitra Award melalui salah satu unit bisnisnya yang ada di Papua, PT Tunas Sawa Erma (TSE) dalam kategori penanganan keterpencilan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia. Padmamitra Award merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh negara kepada dunia usaha atas kontribusi dan perhatiannya kepada kondisi sosial masyarakat. Penilaian atas performa penerima penghargaan dilakukan langsung oleh Kementerian Sosial Indonesia bersama dengan Forum CSR Kessos.

TSE berhasil meraih penghargaan dalam penanganan keterpencilan melalui program pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). TSE dinilai telah secara konsisten berkontribusi dengan dedikasi tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan melalui implementasi berbagai program Social Contribution (CSC/CSR) di bidang kesehatan.


Sejumlah penghargaan didapatkan oleh KORINDO GROUP baik dari dalam maupun luar negeri. Membuktikan kembali kepada kita bahwa KORINDO GROUP memiliki peran atau kontribusi yang sangat besar dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045


KORINDO merupakan perusahaan yang memiliki prinsip pembaharuan. KORINDO memiliki slogan Green Tomorrow sebagai prinsip mewujudkan masa depan yang lebih Cerah. Untuk lebih jelasnya tonton video di bawah ini:


KORINDO GROUP merupakan perusahaan swasta dalam berbagai bidang industri yang memiliki visi membangun hubungan harmonis antara kegiatan bisnis perusahaan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan terkait lainnya, yang tentunya berkontribusi membuat peluang kerja untuk masyarakat, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kesehatan masyarakat dan meningkatkan pemanfaatan lingkungan berkesinambungan untuk mewujudkan Indonesia emas tahun 2045. 

Namun tentu saja, apa yang telah dilakukan KORINDO GROUP untuk Indonesia bisa jadi sia-sia tanpa adanya dukungan dan partisipasi masyarakat. Oleh sebab itu mari kita bersama-sama mewujudkan Indonesia Emas 2045. 

***


Referensi:
https://www.korindo.co.id/
https://korindonews.com/
https://korindocareers.com/
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3961806/sri-mulyani-bicara-4-syarat-indonesia-emas-2045-apa-saja
https://nasional.kompas.com/read/2017/03/27/15123691/ini.strategi.jokowi.menuju.indonesia.emas.2045.
https://news.detik.com/berita/d-3092196/jokowi-tetapkan-122-kabupaten-ini-daerah-tertinggal-2015-2019
http://satudata.semarangkota.go.id/adm/file/20170927150424PERPRES_131_2015.pdf

Sumber Gambar:
https://korindocareers.com/

Infografis :
- Lalu Teguh Jiwandanu


Lalu Teguh Jiwandanu
Lalu Teguh Jiwandanu [Sahabat yang paling dekat adalah tulisanmu, maka menulislah]
More About Me

2 comments for "Kontribusi KORINDO GROUP dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045"