Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memanajemeni Hati

5 tahun yang lalu, aku dipertemukan dengan "seseorang" yang hingga saat ini bisa dikatakan aku berbeda karenanya. Aku yang dulu egois, sombong, angkuh, merendahkan orang lain, saat aku bertemu dengannya pelan-pelan sifat burukku mulai memudar, walau memang terkadang kambuh tak menentu, -tapi tak separah yang dulu.

"Seseorang" itu bernama "Rohman", dari namanya saja sudah agamis begitu ya. Aku memanggilnya dengan "Bang Rohman", dia lebih tua setahun dariku. Karena menggambil cuti, "Bang Rohman" akhirnya menjadi teman seangkatanku. Sampai saat ini aku belum tau jelas kenapa Dia cuti.


Itulah raut muka "Bang Rohman", saya teringat, Dia pernah berkata kalau ini adalah foto terbaiknya. Tentu sekarang saya yakin, badannya tak mungkin sekurus di foto, si penyayang nasi ini mungkin sudah subur.

Kembali ke judul, yap, Memanajemeni Hati. 

Dalam KBBI,  memanajemeni berarti melakukan manajemen, sedangkan hati berarti aku. Haha, becanda. Dari dialah aku belajar memanjemeni hati, saat aku dulu "tak senang" melihat orang bahagia, dia memegang pundak sebelah kananku dan berkata, "Betapa bahagianya dia, kita doakan semoga Tuhan memberikan kebahagiaan yang berilapt-lipat lagi untuknya". Jelas aku terkaget dan terheran-heran, sahabatku mendoakan musuhku.

Waktu itu, seseorang teman kampus dapat nilai sempurna disalah satu matkul, namun aku tidak. Dulu aku tipe mahasiswa yang bisa dikatakan harus perfeksionis dalam perkulihan, harus nilai A A A berderet. Pokoknya sok pinter, pengen dapatkan nilai yang paling tinggi. Perfeksionis bagiku adalah sebuah penyakit. 

Well, that its, "kejadian hal sepele" itu mengubahku saat ini, mengubah mindset, mengubah cara pandangku melihat kebahagiaan orang lain. 

"Doakan, doakan, itulah cara terbaik untuk melawan hati kita yang iri melihat kebahagiaan orang", ucap Bang Rohman sembari melihat aku makan makanan yang Dia hidangkan untukku.

- 2015

Lalu Teguh Jiwandanu
Lalu Teguh Jiwandanu [Sahabat yang paling dekat adalah tulisanmu, maka menulislah]
More About Me

Post a Comment for "Memanajemeni Hati"