Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menjadi Generasi Milenial yang Cerdas Finansial


Berbicara mengenai "Generasi Milenial" bagi saya adalah sesuatu yang excited untuk dibahas. Terlebih saya sendiri termasuk di dalamnya. Apakah sobat juga termasuk generasi milenial? Tidak sedikit lo yang belum tau kalau dirinya termasuk "Generasi Milenial". Oke-oke, kalau begitu yuk kita bersama-sama kembali "sedikit" membahas mengenai generasi milenial.

Dari beberapa sumber, kata "milenial" pertama kali diungkapkan oleh dua pakar sejarah dan penulis yang berasal dari Amerika, yaitu William Strauss dan Neil Howe.

Generasi milenial juga sering disebut dengan Generasi Y, Generation Me, atau Echo Boomer. Secara harfiah memang tidak ada demografi khusus untuk menentukan kelompok generasi yang satu ini. Namun para pakar menggolongkannya berdasarkan tahun awal dan tahun akhir. Nah, teman-teman yang lahir dikisaran tahun 1980-2000an atau yang sekarang berusia 17-37 Tahun sudah termasuk generasi milenial. 

Kalau bahasa simpelnya menurut saya, siapapun Anda yang merasa lahir, tumbuh, dan berkembang bersama teknologi dan internet sudah bisa dikatakan sebagai generasi milenial. Di negara kita sendiri generasi milenial dan generasi z mendominasi jumlah penduduk Indonesia.

Menurut hasil Sensus Penduduk 2020 mencatat mayoritas penduduk Indonesia adalah generasi Z (Gen Z) dan generasi Milenial. Proporsi Gen Z sebanyak 27,94% dari total 270,2 juta populasi negeri ini.  Sementara Milenial sebanyak 25,87% dari total populasi. Generasi paling sedikit yang tercatat adalah Pre-Boomer sebanyak 1,87%. Pre-Boomer merupakan penduduk yang lahir sebelum tahun 1945 yang perkiraan usianya 75 tahun ke atas.

Bagaimana, sudah sadarkah kalau teman-teman termasuk generasi milenial? Menjadi generasi milenial banyak tantangan ya teman-teman. Gampang-gampang susah gitu, dibalik usia yang masih produktif terselip keinginan berhedon dimana-mana. Mau beli ini, mau beli itu.

Hidup diserba digital seperti saat ini, membentuk karakter generasi milenial yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Gaya kehidupan dan pergaulan membuat sebagian besar generasi milenial sulit membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. 

Pernyataan di atas sesuai dengan hasil survei GoBangkingRates sebagaimana dilansir dari CNBC bahwa kebanyakan generasi milenial menghabiskan uangnya untuk hal yang tidak diperlukan, seperti kopi, makan diluar, hiburan, pakaian dan lain-lain.

Sc: kompas.com
Berangkat dari hasil survei di atas, bagi saya sah-sah saja sih kalau kaum milenial untuk pergi ngopi, belanja pakaian, travel, beli gadget, motor atau mobil, "asalkan" diimbangi dengan kemampuan pengelolaan keuangan yang baik. Apalagi dimasa pandemi seperti ini.

Melihat permasalahan yang terjadi, Astra Financial terus ikut berkontribusi untuk memajukan kesejahteraan bangsa dan negara, salah sataunya menghadirkan sebuah aplikasi handal bernama MOXA.
Lalu Teguh Jiwandanu
Lalu Teguh Jiwandanu [Sahabat yang paling dekat adalah tulisanmu, maka menulislah]
More About Me

Post a Comment for "Menjadi Generasi Milenial yang Cerdas Finansial"