Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pada akhirnya


Semua yang dekat akan menjauh, apa yang dimiliki akan pergi. 

Kamu akan melihat dirimu sendiri, meratapi betapa kejamnya dunia. 

Hanyalah dirimu sendiri yang menguatkan. 

Tersadar waktu berjalan begitu cepat, namun kenangan bersamamu masih terbayang. 

Rindu belum tentu terbalas, harapan belum tentu diharapkan. 

Kamu membenci. 

Kamu menjauh. 

Dilupakan. 

Kamu tersadar kembali, rindu menyakitkan. 

Apa kabar, apa kau disana baik?

Melihat langit membayangkan wajahmu adalah hobiku. 

Apakah kamu melakukannya? 

Tentu tidak. 

Tidak usah, tidak perlu. Tidak mungkin, mustahil. 

Aku menemukan padanya. Tapi aku tidak menemukanmu pada dia. 

Aku membuatnya membenciku. 

Padahal, aku sangat memperhatikannya. 

Aku mengaguminya, walaupun dia akan tetap membenciku, sebagaimana kamu. 

Tentu, dia akan menemukan lelaki pilihannya. 

Dan mustahil. 

Aku harus kembali. 

Aku sudah membeli mesin waktu.

Tunggu saya. 






Lalu Teguh Jiwandanu
Lalu Teguh Jiwandanu [Sahabat yang paling dekat adalah tulisanmu, maka menulislah]
More About Me

Post a Comment for "Pada akhirnya"