Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

ORIENTASI



Pagi itu, saya melihat penjual sapu ijuk keliling tak beralas kaki berjalan di Kota Praya, tak jauh dari itu, saya melihat kakek tua berjualan "bong" dan celengan tanah liat tertatih-tatih membawa beban dagangannya, tak jauh dari itu ibu-ibu hebat penjual sayur-sayuran hampir terjatuh saat mengendari motor supranya yang penuh dengan dagangannya.

Di perjalanan, sudah terlihat dari jauh, kemacatan, Pasar Penujak dan Pasar Senin Mangkung adalah spot terbaik untuk menguji kesabaran, waktu terbaik untuk mengamati beragam mimik wajah pedagang yang terlihat sedari pagi gelap terbangun untuk mendirikan tenda dagangannya. 

Sekitar 39 Menit perjalanan, fakta memalukan, saya selalu kalah datang dengan Bapak pedagang mainan, yang sudah siap menjajarkan dagangan kepada anak-anak.

Waktu pulang belum saja tiba, namun saya putuskan untuk pulang lebih dahulu. Di perjalanan pulang, awan terlihat gelap di utara, prediksi kemungkinan hujan besar di Bonder hingga Praya, ternyata benar, dugaan saya tepat. Uang saya hanya 100rb waktu itu, masuk ke alfamart untuk membeli jas hujan, harganya pas. Waktu keluar, seorang kakek bungkung datang mendekati menadahkan tangannya, memakai rompi hijau, saya menunduk sembari meminta maaf, tak ada uang parkir. 

Perjalan pulang, hujan semakin lebat, para petani sudah terlihat menjarah sawahnya, tak peduli hujan selebat apa. Ini adalah waktu terbaik.

Bussss. Sepertinya itu suara ban motor saya, ada paku yang menancap di ban depan, tak ada uang, hujan lebat, bengkel jauh, tas berisi hp dan laptop terkena air, komplit sudah waktu itu. 

Akhirnya sampai bengkel, Pak titip motor saya, nanti saya kembali.

Tidak ada kuota, kartu masa tenggang. Bingung mau kemana, suara adzan zuhur berkumandang di sela-sela derasnya hujan. Saya sempatkan ke masjid itu untuk pertama kalinya. Tak ada yang saya kenal, ada orang yang mencurigakan di depan pintu masuk masjid.

Niat saya waktu itu hanya berteduh, tidak untuk sholat berjemaah, namun entah, saya melepaskan tas dan meninggalkannya di teras masjid, lalu pergi berwudhu yang lumayan jauh dari tas saya, terpaksa wudhu dengan cepat dan perasaan was-was. Selesai wudhu, saya temukan tas saya di depan orang mencurigakan itu, lalu saya periksa semua isinya, laptop, hp, dompet dll masih semua. Ternyata orang itu sepertinya menjaga tas saya.

Hujan mulai reda setelah shoat zuhur berjemaah, ku ambil motor, lalu pulang. Bagi yang sering lewat Batu Jai, pasti satu dua kali pernah melihat ibu-ibu penjual sayur yang berdagang dengan "geredekan".

Motor saya bawa dulu, dengan jaminan KTP saya, akhirnya sampai rumah. Ambil uang, lalu kembali ke Penujak lalu pulang kembali ke rumah.

Lelah, bolak-balik. 

Saya lepaskan semua pakaian, tas yang berat, kemudian berbaring. Scroll media sosial, berita sambo, berita pembunuhan, berita pejabat yang makin kaya membuat saya semakin lelah.

Apapun profesi manusia, semua kegiatan, semua masalah, orientasinya adalah "uang".


Lalu Teguh Jiwandanu
Lalu Teguh Jiwandanu [Sahabat yang paling dekat adalah tulisanmu, maka menulislah]
More About Me

Post a Comment for "ORIENTASI"