Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dibawa Santai

Beberapa hari yang lalu, istriku cerita, kalau ada teman sesama guru dimarahi karena "membawa anaknya" ke sekolah, si senior marahin si junior. 

Saya pun jawab, "hah kok bisa, berembe tadahn"? Yaok pacuan".? 

Satu hari sebelumnya, saya kebetulan nyuruh istri buat bawa saja anak ke sekolah. Usia 5 bulan kayaknya sudah bisa dibawa-bawa. 

Semenjak kejadian itu, saya pun berfikir, ya sudah, titip lagi di papuknya. 

Bentar-bentar, kata "dimarahi" kurang elok dibaca. Tepatnya, si guru junior ini dikasih nada yang lumayan keras di depan teman"nya sesama guru. 

Em, ininih yang "seharus"nya bisa kita hindari. Ngingatin orang jangan didepan orang, apalagi banyak orang. 

Memang "Lingkungan Sekolah" itu luar biasa menurut saya, ada yang lebih penting dari proses belajar siswa dengan guru, yaitu terjalinnya keharmonisan antar guru. 

Namun, tidak semua orang bisa "dewasa" dalam menyikapi sesuatu. 

😁 tapi yang namanya "Pendewasaan", sampai kapanpun, menurut buku yang pernah saya baca,*ehem, manusia entah tua atau muda, memiliki sifat Dewasa dan Kekanak-kanakan beriringinan.

(Saya pun menulis ini sekarang sok-sok dewasa, nanti kekanak-kanakan depan istri) 

*kembali ke topik

Istri saya terkadang lebih duluan berangkat, taklupa saya kasih "wejangan", jangan sombong, lu miskin, jangan banyak ngomong, jangan nyentet, jangan ikut campur masalah orang, jangan buat masalah, jangan ngegosipin orang, jangan ini dan jangan itu. 

Tidak lain, harapan saya cuma satu, membiasakan dia untuk berfikir sebelum melakukan sesuatu. Minimal pakai naluri, benak hati sebelum berbicara, berperilaku. 

Namun, dan namun. Manusia tetaplah manusia, tidak semua orang bisa menerima apa yang kita lakukan, apa yang kita ucapkan. 

Kalau sudah kita "berjaga", " jaga ucapan dan tindakan", namun masih saja ada yang membenci. "Dibawa santai" saja. 

Fokuslah berbuat baik, walaupun kita tidak akan pernah baik. 




Lalu Teguh Jiwandanu
Lalu Teguh Jiwandanu [Sahabat yang paling dekat adalah tulisanmu, maka menulislah]
More About Me

3 comments for "Dibawa Santai"

  1. Semakin tua apalagi dengan title lebih senior, perasaan ingin didengar dan paling benar memang hal yg sulit utk dikontrol 😆

    Tp kasian jg anaknya klo dbawa kerja pak guh

    ReplyDelete
  2. Pendapat saya pribadi memang kurang nyaman membawa anak ke sekolah. Jangankan 5 bulan, yg 4th saja yang sudah bisa ditinggal di ruang guru saat mengajar masih bisa membawa ketidaknyaman, entah pada anaknya, orang tuanya, ataupun rekan kerja. Membawa anak ke sekolah adalah pilihan terakhir untuk orang tua, itupun akan nyaman jika si orang tua yg notebene adalah guru memiliki jam-jam bebas mengajar/jam kosong.

    ReplyDelete